JENIS - JENIS JEMBATAN ATAU TIPE JEMBATAN DI INDONESIA


JENIS – JENIS JEMBATAN
DI INDONESIA

INFO UMUM JEMBATAN

1. Definisi jembatan
Definisi jembatan secara sederhana adalah sebuah struktur yang dibangun untuk menghubungkan sebuah tempat dengan melintasi rintangan dibawahnya seperti lembah, jalan, sungai, laut, dll. Saya tidak akan secara khusus membahas mengenai sejarah jembatan pada tulisan ini karena itu merupakan topik yang luas dan tersendiri.

2. Tipe struktur jembatan
Jembatan berkembang seiring perkembangan imu pengetahuan dan kebutuhan masa kini. Penelitian di bidang ilmu struktur dan material memungkinkan jembatan masa kini memiliki bentang semakin panjang. Jembatan dengan bentang tengah terpanjang saat ini adalah Akashi Kaikyo Suspension Bridge di Jepang yang memiliki bentang 1991 meter.
Jembatan dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan tipe strukturnya yaitu:

a. Tumpuan sederhana: adalah tipe jembatan yang paling sederhana karena hanya terdiri atas balok girder yang menumpu pada kedua ujung perletakan. Jembatan tipe ini paling sederhana dari struktur maupun metode konstruksi dan cocok untuk bentang-bentang pendek hingga 75m.
         Jembatan tumpuan sederhana 
            (sumber:fhwa.dot.gov)


b. Jembatan rangka baja
Karakteristik jembatan rangka baja adalah stuktur yang tersusun dari komponen batang tekan dan tarik yang membentuk segitiga dan dihubungkan melalui joint sambungan pada pertemuan antar batang. Jembatan rangka baja cocok untuk bentang menengah hingga panjang.

c. Jembatan kabel:
State-of-the-art teknologi jembatan memungkinkan bentang jembatan panjang dan sangat panjang. Elemen kabel merupakan elemen yang sangat penting untuk jenis jembatan bentang panjang dan sngat panjang. Ada tiga jenis jembatan yang menggunakan elemen kabel yaitu:

c1. Jembatan extradosed
Jembatan extradosed sering disebut sebagai jembatan peralihan dari jembatan girder ke jembatan cable stayed. Namun ada sebagian pakar mempertanyakan keberadaan jembatan extradosed. Jembatan extradosed relatif mahal dan pengunaan material yang tidak efisien. Sebagian orang berpendapat, penggunaan jembatan tipe extradosed hanya untuk keindahan aspek arsitektural saja. 

Dari segi struktural, yang membedakan jembatan extradosed dengan jembatan cable stayed adalah: (a) tinggi pylon yang lebih rendah dari pylon cable stayed, 
(b) hanya sekitar 20%-50% beban disalurkan melalu kabel dan sisanya melalui girder; girder jembatan extradosed juga relatif lebih kaku dibandingkan jembatan cable stayed, 
(c) Fatigue bukan masalah utama pada jembatan extradosed karena stress variation akibat beban hidup tidak signifikan (karena kekakuan girder relatif besar terhadap kabel seperti yang dibahas sebelumnya), 
(d) Allowable stress ratio untuk extradosed bridge diijinkan sampai 60%.
Contoh jembatan extradosed di Indonesia adalah Jembatan Padamaran Rokan Hilir di propinsi Riau.
           Jembatan Padamaran Rokan Hilir
         (sumber: http://www.antarariao.com)

c2. Jembatan cable stayed
Ini adalah tipe jembatan favorit saya. Jembatan cable stayed adalah tipe jembatan terpopuler untuk jembatan bentang panjang yang sangat efisien untuk bentang mulai 150m-600m. Ciri utama jembatan tipe ini adalah keberadaan pylon sebagai komponen struktur yang menopang cable yang terhubung dengan elemen girder/deck. Masalah utama pada jembatan cable stayed adalah fatigue dan akumulasi gaya axial yang besar pada deck dekat pylon terutama untuk jembatan panjang. Allowable stress ratio untuk cable stayed bridge diijinkan hanya sampai 45% untuk SLS.
Contoh jembatan cable stayed di Indonesia adalah Jembatan Merah Putih di propinsi Maluku yang diresmikan awal tahun 2016.
         Jembatan cable stayed Merah Putih
         (sumber http://www.netralitas.com)

c3. Jembatan suspension cable
Jembatan dengan bentang sangat panjang sangat cocok menggunakan jembatan suspension cable. Gaya-gaya dari deck disalurkan melalui kabel vertikal diteruskan ke kabel penggantung utama. Penopang utama jembatan ini berada pada blok angkur (anchorage block) yang menopang kabel utama di kedua tepi ujung jembatan.


JENIS-JENIS JEMBATAN DI INDONESIA

        Jembatan merupakan bagian yang sangat diperlukan dalam sistem jaringan transportasi darat sehingga akan menunjang pembangunan nasional. Tujuan pembangunan jembatan adalah sebagai akses bagi orang atau kendaraan supaya bisa melewati rintangan (sungai atau lembah). Selain itu, jembatan juga menjadi alternatif untuk menyambung ruas jalan sehingga dapat memperpendek arah.
Berdasarkan  bentangnya, Secara spesifik, jembatan bentang panjang atau khusus memiliki bentang lebih dari 150 meter - 4000 meter, jembatan menengah 100 -150 meter dan jembatan pendek 100 meter.  

1. Jembatan Bentang Pendek

   Jembataan Dasan Agung Mataram

Pembangunan Jembatan Dasan Agung di pinggir Sungai Jangkuk yang nilai proyeknya sebesar Rp1,8 miliar.Keberadaan jembatan ini, sudah lama ditunggu-tunggu warga termasuk pelajar untuk mempersingkat jarak tempuh antara warga di Kelurahan Dasan Sari dan Dasan Agung.
Jembatan dengan bentangan 40 meter dan lebar 3 meter tersebut (Termasuk Bentang Pendek ), sudah bisa tembus langsung ke Jalan Langko "Jebak Belek", sehingga bisa mengurangi kepadatan arus lalu lintas di kawasan tersebut.



2. Jembatan Bentang Menengah

   Jembatan Sedayu Lawas

       Jembatan Sedayu Lawas terletak di desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Jembatan Sedayu Lawas saat ini merupakan bangunan baru yang berbeda dengan jembatan yang telah ada sebelumnya. Pembangunan jembatan ini menelan dana hingga 35 Milyar dari dana APBN. Jembatan ini merupakan jembatan yang eksotis dipinggiran Laut Jawa yang menghubungkan poros Tuban-Lamongan dan Gresik atau lebih terkenalnya sebagai jalan raya Deandless.
        Jembatan ini memiliki panjang bentang 150 meter dan lebar 12 meter (Termasuk Bentang Menengah). Memiliki desain yang indah dengan adanya lengkungan diatasnya serta ‘tiang pancang’ yang menambah keindahan jembatan ini. Desain jembatan dengan atasan lengkung tentu berbeda dengan jembatan-jembatan konvensional yang lain.




3. Jembata Bentang Panjang
         
         Jembatan Kutai Kartanegara – Tenggarong


Jembatan Kutai Kartanegara (dikenal pula dengan sebutan Jembatan Mahakam II) adalah sebuah jembatan yang melintas di atas Sungai Mahakam yang menghubungkan Kecamatan Tenggarong dengan Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Panjang jembatan secara keseluruhan mencapai 710 meter( Termasuk Bentang Panjang ), dengan bentang bebas, atau area yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter. Pembangunan jembatan ini dimulai pada tahun 1995 dan selesai pada 2001, dan merupakan jembatan terpanjang ke 10 di Indonesia.
            Daya tarik dari jembatan ini adalah adanya taman yang bersih tepat di sisi timur jembatan yang sering digunakan warga dan wisatawan menikmati keindahan Sungai Mahakam. Selain itu, jika melintas di atas jembatan, kita dapat melihat pemandangan cable car yang melitas menuju Pulau Kumala yang terhampar luas di tengah Sungai Mahakam.
            Sayang, pada tahun 2011, jembatan ini runtuh ketika sedang diperbaiki. Wacana muncul, antara membangun jembatan baru pada lokasi jembatan lama, atau dibangun melintasi Pulau Kumala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar